Pendidikan

Pengertian Gangguan Makan Anoreksia Dan Bulimia

Pengertian Gangguan Makan Anoreksia Dan Bulimia

Dua gangguan makan yang paling umum dan seringkali disalahpahami adalah anoreksia nervosa dan bulimia nervosa. Meskipun keduanya melibatkan kekhawatiran yang berlebihan tentang berat badan dan bentuk tubuh, keduanya memiliki karakteristik dan manifestasi yang berbeda. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian anoreksia nervosa dan bulimia nervosa, menjelaskan perbedaannya, serta memberikan gambaran umum mengenai dampak dan pengobatannya.

Pengertian Anoreksia Nervosa

Anoreksia nervosa, sering disingkat anoreksia, adalah gangguan makan yang ditandai dengan penolakan yang kuat untuk mempertahankan berat badan yang sehat, ketakutan yang intens terhadap penambahan berat badan, dan distorsi citra tubuh. Penderita anoreksia memiliki persepsi yang terdistorsi tentang tubuh mereka, bahkan ketika mereka sangat kurus, mereka masih merasa gemuk. Ini bukan sekadar keinginan untuk menurunkan berat badan; ini adalah obsesi yang menguasai pikiran dan perilaku mereka.

Pengertian Gangguan Makan Anoreksia dan Bulimia

Lebih dari sekadar diet ketat, anoreksia melibatkan serangkaian perilaku yang bertujuan untuk membatasi asupan kalori secara ekstrem. Beberapa perilaku tersebut meliputi:

  • Pembatasan kalori yang ketat: Mereka mungkin membatasi jenis makanan yang dikonsumsi, menghitung kalori secara obsesif, atau hanya mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat sedikit.
  • Olahraga berlebihan: Mereka mungkin berolahraga secara berlebihan, bahkan ketika tubuh mereka sudah kelelahan, sebagai upaya untuk membakar kalori lebih banyak.
  • Penggunaan pencahar, diuretik, atau obat-obatan lainnya: Beberapa penderita anoreksia menggunakan obat-obatan ini untuk membantu mereka menurunkan berat badan, meskipun tindakan ini berbahaya dan dapat merusak kesehatan mereka.
  • Menghindari situasi sosial yang melibatkan makanan: Mereka mungkin menghindari acara makan bersama teman atau keluarga untuk menghindari godaan makan.

Anoreksia nervosa memiliki dua subtipe utama:

  • Anoreksia nervosa tipe pembatasan: Subtipe ini ditandai dengan pembatasan kalori yang ketat tanpa episode makan berlebihan atau penggunaan pencahar, diuretik, atau emetika (obat penginduksi muntah).
  • Anoreksia nervosa tipe binge-eating/purging: Subtipe ini ditandai dengan episode makan berlebihan yang diikuti oleh perilaku kompensasi seperti muntah yang diinduksi sendiri, penggunaan pencahar, diuretik, atau olahraga berlebihan. Meskipun ada episode makan berlebihan, berat badan tetap sangat rendah.

Penting untuk diingat bahwa anoreksia nervosa bukan sekadar masalah estetika atau pilihan gaya hidup. Ini adalah penyakit mental yang serius yang dapat berakibat fatal jika tidak diobati. Komplikasi medis yang dapat terjadi meliputi gangguan elektrolit, bradikardia (detak jantung yang lambat), hipotensi (tekanan darah rendah), osteoporosis, infertilitas, dan bahkan kematian.

Pengertian Bulimia Nervosa

Bulimia nervosa, sering disingkat bulimia, adalah gangguan makan yang ditandai dengan siklus berulang episode makan berlebihan yang diikuti oleh perilaku kompensasi untuk mencegah penambahan berat badan. Episode makan berlebihan ini melibatkan konsumsi sejumlah besar makanan dalam waktu yang relatif singkat, disertai dengan perasaan kehilangan kendali.

Perilaku kompensasi yang dilakukan penderita bulimia dapat berupa:

  • Muntah yang diinduksi sendiri: Ini adalah perilaku kompensasi yang paling umum. Penderita bulimia secara sengaja memicu muntah setelah makan berlebihan.
  • Olahraga berlebihan: Mereka mungkin berolahraga secara berlebihan sebagai upaya untuk membakar kalori yang telah dikonsumsi.
  • Puasa atau diet ketat: Mereka mungkin mencoba untuk mengimbangi episode makan berlebihan dengan membatasi asupan kalori di waktu lain.

Berbeda dengan anoreksia, penderita bulimia seringkali mempertahankan berat badan yang normal atau bahkan sedikit kelebihan berat badan. Namun, ini tidak berarti bahwa mereka tidak menderita gangguan makan yang serius. Siklus makan berlebihan dan perilaku kompensasi yang berulang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, termasuk kerusakan gigi, ketidakseimbangan elektrolit, gangguan pencernaan, kerusakan esofagus, dan masalah jantung.

Bulimia juga dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan. Penderita bulimia seringkali mengalami depresi, kecemasan, dan rendah diri. Mereka mungkin merasa malu dan bersalah atas perilaku makan mereka, dan berusaha menyembunyikannya dari orang lain.

Perbedaan Anoreksia dan Bulimia

Meskipun keduanya merupakan gangguan makan yang serius, anoreksia dan bulimia memiliki perbedaan yang signifikan:

Fitur Anoreksia Nervosa Bulimia Nervosa
Berat Badan Sangat rendah, jauh di bawah berat badan ideal Normal atau sedikit kelebihan berat badan
Asupan Kalori Sangat terbatas Fluktuatif, dengan episode makan berlebihan yang diikuti perilaku kompensasi
Perilaku Kompensasi Mungkin ada, tetapi tidak selalu Selalu ada, seperti muntah, pencahar, olahraga berlebihan
Citra Tubuh Persepsi yang terdistorsi tentang tubuh, merasa gemuk meskipun kurus Kekhawatiran yang berlebihan tentang berat badan dan bentuk tubuh
Tujuan Utama Menurunkan berat badan dan menghindari penambahan berat badan Mengontrol berat badan dan menghindari penambahan berat badan

Faktor Penyebab dan Risiko

Penyebab pasti dari anoreksia dan bulimia masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor yang berkontribusi meliputi:

  • Faktor Genetik: Riwayat keluarga gangguan makan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan makan.
  • Faktor Psikologis: Faktor seperti rendah diri, perfeksionisme, dan kecemasan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan makan.
  • Faktor Sosial dan Budaya: Tekanan sosial untuk memiliki tubuh kurus, terutama di media massa, dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan makan.
  • Faktor Biologis: Ketidakseimbangan kimiawi di otak juga dapat berperan.

Pengobatan Anoreksia dan Bulimia

Pengobatan anoreksia dan bulimia biasanya melibatkan pendekatan multidisiplin yang melibatkan tim profesional kesehatan mental, seperti psikiater, psikolog, ahli gizi, dan terapis. Pengobatan dapat meliputi:

  • Terapi perilaku kognitif (CBT): CBT membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang berkontribusi pada gangguan makan.
  • Terapi keluarga: Terapi keluarga dapat membantu anggota keluarga memahami dan mendukung individu yang menderita gangguan makan.
  • Terapi nutrisi: Ahli gizi dapat membantu individu mengembangkan pola makan yang sehat dan seimbang.
  • Medikasi: Obat-obatan dapat digunakan untuk mengobati gejala depresi, kecemasan, dan gangguan obsesif-kompulsif yang sering menyertai gangguan makan.
  • Rawat inap: Dalam kasus yang parah, rawat inap mungkin diperlukan untuk memonitor kesehatan fisik dan memberikan perawatan intensif.

Kesimpulan

Anoreksia nervosa dan bulimia nervosa adalah gangguan makan yang serius dengan konsekuensi kesehatan fisik dan mental yang signifikan. Penting untuk memahami perbedaan antara kedua gangguan ini dan mencari bantuan profesional jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala tersebut. Dengan pengobatan yang tepat, pemulihan penuh dimungkinkan. Jangan ragu untuk mencari bantuan; Anda tidak sendirian. Dukungan keluarga, teman, dan profesional kesehatan sangat penting dalam proses pemulihan. Ingatlah bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan mencari bantuan adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *