Di antara berbagai jenis gangguan makan, anoreksia nervosa dan bulimia nervosa merupakan dua yang paling dikenal, namun seringkali disalahpahami. Artikel ini akan membahas pengertian kedua gangguan makan ini secara mendalam, menjelaskan perbedaannya, serta menekankan pentingnya mencari bantuan profesional jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala-gejalanya.
Pengertian Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa, sering disingkat anoreksia, adalah gangguan makan yang ditandai dengan pembatasan berat badan yang ekstrem dan rasa takut yang berlebihan terhadap kenaikan berat badan. Lebih dari sekadar keinginan untuk kurus, anoreksia merupakan penyakit mental yang kompleks dengan akar penyebab yang beragam, melibatkan faktor genetik, lingkungan, dan psikologis. Penderita anoreksia memiliki persepsi tubuh yang terdistorsi, melihat diri mereka gemuk meskipun berat badan mereka sudah jauh di bawah normal. Mereka seringkali menolak untuk makan cukup makanan untuk mempertahankan berat badan yang sehat, bahkan jika kondisi fisik mereka sudah memburuk.
Ciri utama anoreksia nervosa meliputi:
-
Berat badan yang sangat rendah: Penderita anoreksia memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) yang jauh di bawah angka normal untuk usia dan tinggi badan mereka. IMT merupakan ukuran yang memperhitungkan tinggi dan berat badan untuk menentukan apakah berat badan seseorang berada dalam kategori sehat, kekurangan berat badan, kelebihan berat badan, atau obesitas. Angka IMT yang sangat rendah merupakan indikator serius dari kondisi kesehatan yang memburuk.
-
Takut berlebihan terhadap kenaikan berat badan: Ketakutan ini sangat intens dan tidak rasional, bahkan jika berat badan mereka sudah sangat rendah. Mereka mungkin merasa bahwa kenaikan berat badan sedikit saja akan menyebabkan konsekuensi yang mengerikan, meskipun secara rasional hal tersebut tidak masuk akal.
-
Gangguan persepsi tubuh: Penderita anoreksia memiliki gambaran yang terdistorsi tentang tubuh mereka. Mereka seringkali melihat diri mereka gemuk meskipun orang lain melihat mereka kurus atau sangat kurus. Persepsi ini sangat kuat dan sulit diubah, bahkan dengan bukti yang jelas.
-
Pembatasan asupan makanan yang ekstrem: Mereka mungkin membatasi jenis makanan yang mereka konsumsi, jumlah makanan yang mereka makan, atau keduanya. Mereka mungkin juga menggunakan berbagai metode untuk mengurangi asupan kalori, seperti diet ketat, melewatkan makan, atau melakukan olahraga berlebihan.
-
Pengaruh negatif terhadap kesehatan fisik: Anoreksia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, seperti gangguan menstruasi, osteoporosis (kerapuhan tulang), penurunan tekanan darah, bradikardia (detak jantung lambat), dan bahkan kematian. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi kesehatan mental, meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri.
Penting untuk diingat bahwa anoreksia bukan sekadar diet yang ekstrem. Ini adalah gangguan mental yang memerlukan perawatan profesional. Perilaku pembatasan makanan bukan sekadar pilihan gaya hidup, tetapi merupakan gejala dari penyakit yang mendasarinya. Penderita anoreksia seringkali tidak menyadari betapa seriusnya kondisi mereka dan membutuhkan dukungan dan perawatan untuk mengatasi gangguan tersebut.
Pengertian Bulimia Nervosa
Bulimia nervosa, sering disingkat bulimia, adalah gangguan makan yang ditandai dengan siklus makan berlebihan yang diikuti oleh perilaku kompensasi untuk mencegah kenaikan berat badan. Siklus ini melibatkan episode makan yang tidak terkendali, di mana penderita mengonsumsi sejumlah besar makanan dalam waktu singkat, seringkali secara rahasia. Setelah episode makan ini, mereka kemudian melakukan perilaku kompensasi untuk mencegah kenaikan berat badan, seperti muntah yang diinduksi sendiri, penggunaan pencahar, diuretik, atau obat-obatan lain, atau olahraga berlebihan.
Ciri utama bulimia nervosa meliputi:
-
Episode makan berlebihan yang berulang: Episode ini ditandai dengan konsumsi sejumlah besar makanan dalam waktu yang relatif singkat, seringkali lebih cepat dari biasanya dan sampai merasa tidak nyaman. Penderita seringkali merasa kehilangan kendali atas makan mereka selama episode ini.
-
Perilaku kompensasi yang tidak tepat: Setelah episode makan berlebihan, penderita bulimia melakukan berbagai perilaku untuk mencegah kenaikan berat badan. Muntah yang diinduksi sendiri adalah perilaku kompensasi yang paling umum, namun penggunaan pencahar, diuretik, atau obat-obatan lain juga sering terjadi. Olahraga berlebihan juga merupakan bentuk perilaku kompensasi.
-
Kekhawatiran yang berlebihan tentang berat badan dan bentuk tubuh: Sama seperti anoreksia, penderita bulimia memiliki kekhawatiran yang berlebihan tentang berat badan dan bentuk tubuh mereka. Mereka mungkin merasa perlu untuk selalu menjaga berat badan mereka agar tetap rendah.
-
Pengaruh negatif terhadap kesehatan fisik: Bulimia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, seperti kerusakan gigi dan gusi akibat asam lambung, ketidakseimbangan elektrolit, gangguan jantung, dan gangguan pencernaan. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan pikiran untuk bunuh diri.
Siklus yang Merusak:
Bulimia merupakan siklus yang merusak. Siklus makan berlebihan diikuti oleh rasa bersalah dan malu, yang kemudian memicu perilaku kompensasi. Siklus ini dapat berulang berkali-kali dalam sehari dan sangat sulit untuk dihentikan tanpa bantuan profesional.
Perbedaan Anoreksia dan Bulimia:
Meskipun keduanya merupakan gangguan makan yang serius, anoreksia dan bulimia memiliki perbedaan utama:
Fitur | Anoreksia Nervosa | Bulimia Nervosa |
---|---|---|
Berat Badan | Sangat rendah, jauh di bawah normal | Mungkin normal atau sedikit kelebihan berat badan |
Perilaku Utama | Pembatasan asupan makanan yang ekstrem | Makan berlebihan diikuti perilaku kompensasi |
Tujuan Utama | Mencegah kenaikan berat badan | Mencegah kenaikan berat badan setelah makan berlebihan |
Persepsi Diri | Melihat diri sendiri sebagai gemuk meskipun kurus | Mungkin menyadari bahwa berat badan mereka tidak ideal, tetapi tetap merasa perlu untuk mengontrol berat badan |
Mencari Bantuan:
Baik anoreksia maupun bulimia merupakan kondisi yang serius dan memerlukan perawatan profesional. Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala gangguan makan, penting untuk mencari bantuan segera. Perawatan biasanya melibatkan kombinasi terapi perilaku kognitif (CBT), terapi keluarga, dan dukungan nutrisi. Perawatan yang tepat dapat membantu penderita untuk mengatasi gangguan makan mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Jangan ragu untuk menghubungi profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater, atau dokter Anda. Mereka dapat membantu Anda atau orang yang Anda kenal untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rencana perawatan yang efektif. Dukungan dari keluarga dan teman juga sangat penting dalam proses pemulihan.
Ingat, pemulihan dari gangguan makan adalah proses yang panjang dan menantang, tetapi dengan perawatan dan dukungan yang tepat, pemulihan adalah mungkin. Jangan pernah merasa sendirian dalam perjuangan ini. Ada orang-orang yang peduli dan siap membantu Anda. Langkah pertama menuju pemulihan adalah mengakui adanya masalah dan mencari bantuan. Jangan tunda, mulailah langkah pertama Anda hari ini.